PELANGI
PERSAHABATAN
Sejuknya
embun pagi merasuk dalam jiwa dengan ditemani kicauan burung yang merdu.
Perlahan kubuka mataku dan aku terbangun dengan rasa damai.Segera aku
bersiap-siap menuju ke gerbang masa depanku.Sekolah disitulah tempatku bertemu Ilmu,juga
orang-orang yang akan menuntunku untuk Sukses dimasa depan.
“Pagi Erli”Sapa teman akrabku Lia.“Pagi juga Lia”Balasku pada Lia.Aku dan
Lia memang teman akrab juga dengan Nana dan Lica.Suka duka kita jalani
bersama.Tak ada hal yang membeda-bedakan ,walaupun kita punya banyak perbedaan
,namun perbedaan itu membuat hubungan persahabatan kita semakin erat.Bersama
merekalah aku bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.Setiap masalah selalu
kita selesaikan bersama.Namun lumrah dalam persahabatan juga ada halangan
tersendiri yang bisa membuat persahabatan itu hancur berkeping-keping jika
tidak diselesaikan dengan menahan amarah.Pernah seketika muncul permasalahan
yang membuat adanya pertikaian diantara kita.
Kala
itu ada seseorang yang menjadi pengadu domba diantara kami,entah siapa teman
sendiri atau orang lain.Tak tau darimana pengadu domba itu tau betul kelemahan sahabatku Nana dan Lia.Lia memang anaknya
banyak cakap tapi tidak suka diajak bercanda.Sedangkan Nana suka bercanda namun
tidak banyak cakap.Dari situlah mereka diadu domba.
“Eh ly,emangnya Lia itu kalo dibelakangku
suka ngejelek-jelekin aku kah?”Tanya Nana saat aku sendiri.“Ngapain kamu punya pikiran gitu Na?Lagian
gak mungkin lah kita kan sahabat.”Jelasku menuturi Nana yang mulai curiga“ Tapi ly ,kata seseorang aku itu selalu
dijelek-jelekin oleh Lia.”Tambah Nana.“Sebagai
sahabat kita harus saling mempercayai Na,abaikan saja omongan seseorang
itu,jangan sampai persahabatan kita hancur”Jelasku lagi.
Dilain hari,Lia juga
menanyakan sesuatu hal padaku mengenai Nana.Kujawab Sama dengan kala itu aku
menuturkan kepada Nana.
Beberapa hari telah
berlalu,permasalahan itu tak kunjung hilang namun semakin menjadi-jadi dan
hampir menghancurkan persahabatan kita.Aku tak bisa diam membiarkan kedua
sahabatku saling bermusuhan.Kutuliskan dalam selembar kertas sebuah puisi
tentang mereka,agar bisa saling memahami.Dan beruntung Nana dan Lia bisa
meresapi isi puisi yang telah kubuat.Mereka segera sadar bahwa mereka hanya
diadu domba.Dan ternyata tanpa kita sadari sebelumnya si pengadu domba itu
adalah sahabat kita sendiri(Lica).Waktu terus berputar,masalah menyeramkan kala
itu lenyap dengan sendirinya menyisakan kenangan pahit tak terlupakan,membangunkan
firasat baru tuk meraih bintang.Kami berempat
berpelukan dan kembali menjalin indahnya persahabatan seperti sedia kala.Tak
ada lagi perselisihan diantara kita.Karena sebuah persahabatan tidak akan mudah
diterpa badai,walaupun sekencang apapun badai itu,sahabat tetap sebagai teman
indah seindah pelangi yang pernah kita miliki.
“BEST FRIEND
FOREVER,YEAY” Teriak kami berempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar